Hubungi saya di youtube

Objek wisata budaya OKU Timur

Objek dan daya tarik wisata budaya
Wisata budaya adalah kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan dan mengembangkan secara selektif, Terencana, dan terprogram, asset budaya masyarakat asli OKU Timur baik tata nilai, adat istiadat maupun produk budaya fisik sebagai objek dan daya tarik wisata. Yang dimaksud dengan pengertian tata nilai budaya adalah segala nilai – nilai atau norma – norma kehidupan masyarakat yang masih ada dan digunakan sebagai pegangan hidup maupun yang telah ditinggalkan, termasuk nilai – nilai agama. Sedangkan pengertian adapt istiadat adalah segala bentuk perilaku dan tingkah laku kehidupan masyarakat sehari – hari yang dilakukan berdasarkan tata nilai yang dianut dan yang ditinggalkan. Adapun budaya fisiik adalah segala bentuk yang dibuat, diciptakan dan dibangun oleh manusia atau masyarakat sebagian berupa heritage untuk mewujudkan nilai – nilai atau norma budaya dan digunakan untuk memfasilitasi terselenggaranya perilaku dan tingkah laku kehidupan manusia (adapt istiadat) berdasarkan nilai / norma terkait baik yang masih digunakan maupun yang telah ditinggalkan
Selain memiliki objek dan daya tarik wisata alam, OKU Timur pun memiliki objek dan daya tarik wisata budaya antara lain sebagai berikut

1. Villa Masin / Guci Antik

Objek wisata Villa Masin terletak di Desa Mendah Kecamatan Jayapura 20 KM dari Martapura, didalam objek wisata ini terdapat Guci besar yang sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan Gurin. Guci ini terletak didekat aliran sungai yang mana guci ini berisi air yang tak pernah kering dan kadang kala terasa asin, hal ini juga yang membuat kepercayaan dimasyarakat setempat airnya dapat dijadikan sarana pengobatan dan membuat orang akan tampak lebih awet muda



2. Prasasti Tapak kaki Tuan Rizal di Desa Brunei Mulia Kec.Semendawai Timur

Objek wisata Tapak Tuan Rizal terletak dikecamatan Semendawai Timur yang beribu kota di Brunai Mulia 70 KM dari Martapura, menurut penelitian Tapak Tuan Rizal terdapat di tiga tempat yakni, di daerah Plaju Sumatera – Selatan, Timor – Timor dan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur. Menurut legenda yang ada dimana setiap tempat yang terdapat Tapak Tuan Rizal makan daerah tersebut akan menjadi daerah yang ramai, maju dan sejaterah

3. Batu Berputar

Wisata batu berputar ini terletak diarel perkebunan karet rakyat tepatnya di daerah Desa Batu Raja Bungin Kec. Bunga Mayang 11 KM dari Martapura, menurut cerita rakyat setempat batu ini jatuh dari langit dan sewaktu – waktu memancarkan cahaya seperti percikan api yang disebabkan oleh perputaran dua buah batu yang berlawanan arah. Sedangkan Tala Batu yang terletak di Kec.Buay Madang Timur 40KM dari Martapura. Menurut cerita masyarakat setempat merupakan sumpahan sipahit lidah, karena pada saat itu masyarakat setempat mengadakan pesta menyambut musim tanam padi dengan membawa alat – alat kesenian, karena penduduk lagi bepesta dan kurang perhatian dengan si pahit lidah maka dia murka dan disumpahnya menjadi batu.



4. Makam Pangeran Peranpati

Makam Pangeran Peranpati yang terletak di desa Muncak Kabau Kec.BP Bangsa Raja 32 KM dari Matapura. Pangeran ini pada masanya mempunyai kejayaan dan kesaktian mandraguna, sampai sekarang kita dapat melihat peninggalannya yaitu batu dalam makam yang konon menurut masyarakat setempat terbuat dari dodol (makanan) dan batu dodol ini dikeramatkan untuk mengukur berhasil tidaknya usaha atau keinginan kita.

5. Makam Ratu Bagus Baginda Ali

Makam Ratu Bagus Baginda Ali adalah seorang Putra Raja dari Lampung Way Kanan, bila diceritakan dari garis sejarah Raja dari Lampung Way Kanan ini mempunyai tiga orang Putra Yaitu Bagus Baginda Ali, Sutan Pangeran dan Sutan Nin Keban. Konon cerita Ratu Bagus Baginda Ali ini merantau dan membuka dusun yang pertama dan akhirnya menjadi Desa yang tertua yang sering disebut masyarakat Yaitu Desa Tanjung Raya. Pada tahun 1830 Ratu Bagus Baginda Ali meninggal didekat Rumahnya Keraton Tanjung Raya di Kecamatan Belitang 60 KM dari Kota Martapura






6. Cagar Budaya
Cagar Budaya di Kabupaten OKU Timur masih banyak tersebar dikecamatan – kecamatan OKU Timur. Kawasan ini banyak terdapat bangunan atau rumah - rumah penduduk yang memilikin ciri khas yaitu berupa bangunan tradisional. Keunikan tersebut dilengkapin pula dengan adanya peninggalan berupa barang – barang antik seperti lemari tua, gentong, serta alat - alat rumah dll. Cagar budaya tersebut antara lain
a. Rumah limas

Rumah limas ini terletak ditengah kota Martapura awalnya berdiri pada tahun 1937 yang merupakan kediaman dari pasirah Busnan Mansyur dan sampai sekarang tetap dirawat dengan baik oleh keluarga besar keturunan dari pasirah yang dikenal dengan sebutan keluarga Limas

b. Rumah Limas Desa Muncak Kabau

Rumah limas ini terletak 1 KM dari kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja dan 32 KM dari ibu kota Kabupaten OKU Timur yaitu Martapura. Rumah limas yang di bangun pada tahun 1930, oleh Pesirah Tambuh, sangat memiliki nilai sejarah yang tinggi terutama sejarah perjuangan dan budaya sebagai lambing warga setempat. Menurut cerita Busnawi Yasin yang merupakan penghuni rumah limas ini, dia menyebutkan bahwa rumah ini dahulu merupakan Markas dan Pengaturan Strategi Penyerangan oleh penjajah tentara Belanda

c. Rumah Limas Cempaka

Rumah Limas ini merupakan salah satu bentuk bagian dari Rumah Limas yang telah mengalami perbaikan dan renovasi, tempat keberadaan Rumah Limas ini berada di Kecamatan Cempaka 117KM dari Martapura, Kecamatan Cempaka merupakan Pintu Gerbang Sebelah Utara Kabupaten OKU Timur

d. Rumah Keraton Tanjung Raya Belitang

Rumah Keraton ini terletak di Desa Tanjung Raya 9 KM dari Kecamatan Belitang dan 50 KM dari Martapura. Rumah Keraton ini berdiri Tahun 1810 yang dengan ukuran 18M X 22 M yang merupakan kediaman dari Ratu Bagus Baginda Ali yang merupakan Putra dari Raja Lampung Way Kanan. Serta dirumah ini juga banyak tersimpan benda – benda peninggalan sejarah
e. Rumah Limas Desa SidoMulyo Belitang

Rumah Limas ini berada 7 KM dari Kecamatan Belitang dan 50KM dari Ibu Kota Kabupaten OKU Timur, sebelumnya Rumah Limas ini terletak di Desa Tanjung Raya kemudian pada tahun19550 dipindahkan oleh Pasirah Muhammad Hasan ke Simpang Mesir Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang

f. Rumah Limas Campang 3

Merupakan rumah limas yang mempunyai arsitektur yang sangat memukau, dan juga rumah limas ini masih sangat terawat, serta didalamnya banyak terdapat barang barang antik, serta ukiran rumah yang merupakan ciri khas masyarakat Komering. Dan hal yang paling menarik yaitu di bagian bawah rumah terdapat makam pasangan suami istri
g. Rumah limas Betung

Rumah limas ini berada di daerah Betung, keadaan rumah ini sedikit tidak terurus, akan tetapi rumah ini dipenuhi dengan ukiran ukiran seni yang arteristik
h . Pure Agung Dharma Kerti ( Sinar Bali )

Pura ini merupakan tempat ibadah umat Hindu, pure di desa sinar Bali Belitang III ini berjarak 69 KM dari kota Martapura. Pada umumnya penduduk desa ini merupakan orang Bali. Dari keterangan beberapa orang sesepuh desa bahwa nama Sinar Bali dimaknai sebagai bagian Pulau Bali yang sebenarnya. Kondisi kesejahteraan masyarakatnya sangat sejahtera dan penduduknya juga mempunyai sifat ramah tamah, berbudi luhur serta memegang teguh nilai spiritual keagamaan yang sma dengan keaqdaan masyarakat di Bali


                                                                      Sumber  : badan pariwisata OKU Timur

Asal usul nama daerah di wilayah OKU Timur Sumatera Selatan



 ASAL USUL NAMA DAERAH DI WILAYAH OKU TIMUR

1. Asal Nama Bunga Mayang
            Daerah Bunga Mayang didirikan oleh Puhyang Jati Keramat, yang diambil dari nama istrinya yang konon ceritanya istrinya tersebut keluar / datang dari kembang Bunga Mayang Pinang, sampai sekarang nama daerah ini adalah Kecamatan Bunga Mayang ( Sumber : buku  adat perkawinan Komering Ulu,Tahun 2003 ).
2. Kota Martapura.
Sekitar ± 1835 Masehi,bermula dari seorang ustadz pendatang dari pulau Borneo (Kalimantan ) bernama H. Jamaludin bin Azhar bin H. Mahmud yang masih muda belum beristri, mengajar ngaji di mesjid agung Desa Tanjung Kemala, yang pada waktu itu Tanjung Kemala dipinpin oleh Pangeran Aguscik Putra dari mantan pasirah dari marga paku senggkunyit yaitu pangeran muhamad Ali. Setelah usia ±25 tahun H. Jamaludin menikah dengan saudara sepupu dari pageran aguscik yang bernama halimah dari keluarga limas.Atas jasa – jasanya mengajarkan agama Islam H. Jamaludin dianggkat menjadi sebagai pemangku adat oleh pengghulu tertua atas persetujuan masyarakat ketua didaerah Tanjung Kemala.Dalam perkembangannya daerah Tanjung Kemala semakin bagus maka terbentuklah perkampungan baru terletak di sebelah hilir desa tanjung kemala disebut kampung hilir nama martapura.Tercetus ketika H. Jamaludin sedang mengajar ngaji dengan mengatakan : “ murid – muridku semuanya kampong kita ini belum mempunyai nama sedangkan penduduknya yang sudah memadai bagaimana kalau kita beri nama daerah  kelahiran saja yaitu Martapura ? Spontan disetujui dan diterima oleh masyarakat, mulai saat itulah kampung hilir yang bersebelahan dengan Tanjung Kemala bernama Martapura  (Sumber : Tamrin. A. Roni.)
 3. Asal Nama Buay Pemuka Peliung
         Buay pemuka adalah kephuyangan nama marga yang dibawa orang Sakala Bhra.
 Peliung adalah senjata khas / seperti kampak yang sering dibawa dan disenangi oleh  puhyang minak Adipati, pendiri Buay Pemuka Peliung sampai sekarang namanya adalah Buay Pemuka Peliung (Sumber : buku adat perkawinan Komering Ulu ,Tahun 2003) 
4. Asal Nama Madang
Padang rumput yang luas dan terang


5. Asal Nama Kurungan Nyawa
Pada zaman kolonial Belanda setiap orang Belanda memasuki daerah ini selalu di tangkap dan di tawan oleh masyarakat pribumi, maka daerah ini di sebut Kurungan Nyawa.
6. Asal Nama Belitang
Daerah yang dialiri sungai berliku, berbelok-belok dan banyak pohon yang melintang di atas sungai, maka disebutlah daerah ini, daerah Belitang.
7. Asal Mula Nama Rasuan
Sebelumnya nama rasuan daerah ini bernama karang cangging rasuan berarti menggelar tikar untuk bermusyawarah / Rasan. ( Sumber : Bapak Yani )
8. Asal Nama Semendaway
Berasal dari kata Samanda dan di Way, Samanda berarti menelusuri sungai Komering  dari hulu sampai ke hilir. di Way berarti di Air, disebutlah Semendaway
9. Asal Nama Gunung Terang
Masyarakat yang datang dari daerah pegunungan yang menetap di daerah padang rumput pada dataran rendah.
10. Asal  Nama Campang Tiga
            Yaitu Desa yang letaknya di jalan darat yang mempunyai cabang tiga/tiga persimpangan.
             ( sumber : Bapak Monang Jaya ).
11.  Asal Kata Adu Manis
Berasal dari Mistuha Mis berarti manis, Tuha Berarti Tua ( lebih dahulu ) maka jadilah adu manis. Nenek moyang adu manis bernama darusalam adik dari tuan Tandi Pulau
12.  Asal Nama Betung.
Betung adalah junjungan Seklian lama atau Kratun Nanggum Magedung didirikan oleh Batin Mulajadi, kemudian daerah ini  pindah ke Hilir dimana banyak terdapat pohon bambu Betung maka disebutlah daerah ini daerah Betung ( Sumber : Ismail).
13. Asal Nama Minanga
Dalam bahasa Komering Minanga berarti Muara Sungai.

14.  Asal Nama Cempaka
Daerah ini ditengah-tengah dusun tumbuh pohon Cempaka ( Sumber : Monang Jaya ).
15. Asal Nama Gunung Batu
Masyarakat yang datang dari pegunungan dengan semangat untuk berjuang .

                                                                                                 sumber : Badan pariwisata OKU Timur.



AYO WISATA BUDAYA KOMERING, South sumatra INDONESIA

Indonesia Sebagai negara Republik kepulauan tidak heran memiliki beragam budaya (cultur) dan entic. berdasarkan badan pusat statistik indonesia di perkirakan jumlah suku  di indonesia kurang lebih sekitar 1128 ragam. namun jumlah tersebut bisa jadi kurang tepat, mengingat masih banyaknya suku-suku di indonesia yang masih tidak terdetiksi keberadaannya.
      Sebagai warga indonesia yang baik sudah selayaknya kita mengerti budaya bangsa sendiri, mengingat beragamnya etnic tersebut maka sudah pasti beragam juga cultur (budaya) indonesia. dari pada kita mempelajari budaya asing padahal kita belum faham terhadap budaya sendiri. content ini saya tulis sebagai  langkah memperkenalkan kebudayaan komering south sumatera indonesia.

sekilas tentang etnic Komering :
Letak : Sumatera Selatan
Populasi : 800.000 jiwa
Bahasa : Komering

suku komering adalah salah satu suku asli dari sumatera selatan dan lampung. di lampung suku ini bernama suku lampung tetapi di sumatera selatan bernama suku komering. mereka berasal dariKepaksian Sekala Brak yang telah lama bermigrasi ke dataranSumatera Selatan pada sekitar abad ke-7 dan telah menjadi beberapa Kebuayan atau Marga
suku komering termasuk dalam etnic melayu tua atau proto melayu, mereka berasal dari nenek moyang yang sama dengan suku batak dan bugis.
Nama Komering berasal dari sungai Komering karena kehidupan mereka sangat bergantung pada sungai itu. 
suku komering telah lama mendiami sumatera selatan yang menyebar menyusuri sungai-sungai di sumatera selatan, kegiatan tersebut mereka sebut samanda way = menyusuri sungai.
suku komering memiliki bahasa yang unik, bahasanya di sebut bahasa komering. 
sebagian besar mata pencaharian mereka mencari ikan di sungai, berkebun (buah-buahan= durian,duku)(kopi,karet,sawit) dan sedikit bertani sawah.
mereka umumnya berkebun buah-buahan seperti durian, duku (langsak), rambutan, cempedak dll.

Suku komering merupakan salah satu suku yang masih memegang teguh kebudayaan dan adat istiadatnya. keberadaan suku komering berada di sekitar pesisir sungai komering. berikut merupakan daerah-daerah yang di huni suku komering. :
RANAU (Danau Ranau) MARTAPURA, BATURAJA, cempaka,betung, MINANGA,  SUKA NEGERI, Gunung batu, Tanjung Lubuk dll.

wisata alam : danau ranau, wisatau sungai (way) dan wisata budaya, serta anda dapat berwisata buah-buahan yang tmerupakan mata pencaharian suku komering terkhusus komering pesisir sungai.
         Apa bila anda berlibur dan berkunjung ke Palembang tidak ada salahnya anda berwiata budaya dengan berkunjung ke komering.
semoga content ini bermanfaat. :)

AYO BERWISATA BUDAYA KOMERING..........

Kata Kata Kasar dalam Bahasa Palembang sumatera selatan

Untuk kalian yang bukan asli palembang Namun sedang berada di Palembang, sedangkan anda kurang faham dengan bahasa palembang tersebut. ada baiknya anda mengetahu arti kata-kata berikut yang merupakan kata hina an dan cela an dalam bahasa palembang, agar anda tidak di permainkan dalam bahasa. mohon maaf apabila tulisan ini mengganggu kenyamanan anda. content ini di tulis semata-mata sebagai pencerahan.

Kampang : kampang merupakan kata hinaan yang umum di lontarkan masyarakat palembang, sedang arti                                                          kampang tersebut merupkan sebutan "Anak haram". (kasarnya)

Kacuk : kacuk merupakan kata hinaan yang berarti "berhubungan sex".

Pilat : merupakan kata celaan yang umum di lontarkan yang artinya "bibir sumbing".

Pagas atau magas (komering)  : ucapan seseorang yang menantang berkelahi.

Sebenarnya masih banyak lagi kata-kata hinaan dan celaan dalam bahasa palembang namun kata-kata di atas merupakan kata-kata yang paling umum di ucapkan. semoga bermanfaat. maaf apa bila tulisaan ini menganggu kenyamanan. sekali lagi tulisan ini sebagai pencerahan.