Saya asli orang belitang, tepatnya di BK 9, desa sidomulyo kec.belitang kab. OKU TIMUR. kini saya menempuh study di UNNES (Universitas Negeri Semarang).
Saat pertama saya merasakan dunia baru di semarang, saya banyak merasakan perbedaan dari segala aspek kehidupan. dari kultur kebudayaan dan aspek yang lainnya. namun karena masyarakat belitang banyak yang bersuku jawa menjadikan saya tidak terlalu menjadi masalah berada di semarang.
memang belitang kini menjadi kota. Kota terpadu mandiri (KTM) seperti yang di koar-koarkan pemerintah dan masyarakat belitang.
dari segala sektor mungkin memang di bilang "IYA" belitang pantas di bilang "KOTA". masyarakat yang bisa di bilang sejahtera dan berkecukupan, perekonomian yang berkembang pesat, berbagai perkembangan pasar dan perdagangan cukup pesat.
namun nampaknya pemerintah kurang mampu menyaingi perkembangan masyarakat. berbagai fasilitas umum yang seharusnya di rasakan masyarakat belitang secara layak tetapi kurang terpenuhi.
Jalan, jalan di belitang merupakan masalah yang belum pernah terselesaikan. dari saya kecil di belitang hingga saya pergi dari belitang, jalan-jalan di belitang bisa di bilang tidak layak.
jalan raya belitang sebagaimana menjadi jalan utama pun kondisinya sangat memperihatinkan. perkembangan jalan di belitang bisa di bilang sangat lambat, bahkan beberapa kali saya pulang kampung di belitang jalan belitang tetap tidak jauh berbeda. padahal suatu daerah di pandang sebagai kota yang layak adalah jalan yang bagus dan mendukung, yang pertama di lihat dan di nilai masyarakat luar adalah jalannya. saya sangat mengimpikan jalan yang layak di belitang sesuai namanya sebagai kota. memang bila di bandingkan dengan kabupaten dan kota-kota di jawa jalan di kota-kota sumatera bisa di bilang kurang layak.
semoga fasilitas-fasilitas umum yang seharusnya terpenuhi dengan layak di belitang dapat segera terpenuhi sebagai mana seimbang dengan perkembangan masyarakat.
Saat pertama saya merasakan dunia baru di semarang, saya banyak merasakan perbedaan dari segala aspek kehidupan. dari kultur kebudayaan dan aspek yang lainnya. namun karena masyarakat belitang banyak yang bersuku jawa menjadikan saya tidak terlalu menjadi masalah berada di semarang.
memang belitang kini menjadi kota. Kota terpadu mandiri (KTM) seperti yang di koar-koarkan pemerintah dan masyarakat belitang.
dari segala sektor mungkin memang di bilang "IYA" belitang pantas di bilang "KOTA". masyarakat yang bisa di bilang sejahtera dan berkecukupan, perekonomian yang berkembang pesat, berbagai perkembangan pasar dan perdagangan cukup pesat.
namun nampaknya pemerintah kurang mampu menyaingi perkembangan masyarakat. berbagai fasilitas umum yang seharusnya di rasakan masyarakat belitang secara layak tetapi kurang terpenuhi.
Jalan, jalan di belitang merupakan masalah yang belum pernah terselesaikan. dari saya kecil di belitang hingga saya pergi dari belitang, jalan-jalan di belitang bisa di bilang tidak layak.
jalan raya belitang sebagaimana menjadi jalan utama pun kondisinya sangat memperihatinkan. perkembangan jalan di belitang bisa di bilang sangat lambat, bahkan beberapa kali saya pulang kampung di belitang jalan belitang tetap tidak jauh berbeda. padahal suatu daerah di pandang sebagai kota yang layak adalah jalan yang bagus dan mendukung, yang pertama di lihat dan di nilai masyarakat luar adalah jalannya. saya sangat mengimpikan jalan yang layak di belitang sesuai namanya sebagai kota. memang bila di bandingkan dengan kabupaten dan kota-kota di jawa jalan di kota-kota sumatera bisa di bilang kurang layak.
semoga fasilitas-fasilitas umum yang seharusnya terpenuhi dengan layak di belitang dapat segera terpenuhi sebagai mana seimbang dengan perkembangan masyarakat.